Sabtu, 06 Juni 2009
PENTINGNYA VITAMIN DALAM RANSUM IKAN
PERAN DAN KEBUTUHAN VITAMIN C BAGI IKAN
PENGARUH STRES TERHADAP NAFSU MAKAN IKAN (FOOD INTAKE)
Stress pada ikan bisa disebabkan oleh faktor lingkungan (pH, Tinggi amoniak, rendahnya DO, dsb), Kepadatan, penanganan dan lain-lain. Salah satu pendekatan yang bisa dilihat pada tubuh ikan saat stress adalah perubahan turun naiknya kadar glukosa darah sehingga menurunkan nafsu makan ikan tersebut.Mekanisme terjadinya perubahan kadar glukosa darah selama stress dimulai dari diterimanya informasi penyebab faktor stress oleh organ reseptor. Selanjutnya informasi tersebut disampaikan ke otak bagian hipotalamus melalui sistem syaraf. Kemudian hipotalamus memerintahkan sel kromafin untuk mensekresikan hormon katekolamin melalui serabut syaraf simpatik. Adanya katekolamin ini akan mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dalam katabolisme simpanan glikogen, sehingga kadar glukosa darah mengalami peningkatan. Pada saat yang bersamaan hipotalamus otak mensekresikan CRF (corticoid releasing factor) yang meregulasi kelenjer pituitari untuk mensekresikan ACTH (adreno corticotropic hormone). Hormon tersebut akan direspon oleh sel interenal dengan mensekresikan kortisol.Rasa lapar kenyang terjadi karena adanya informasi pusat syaraf yang berasal dari central origin. Naik turunnya kadar glukosa mengindikasikan bahwa ikan tersebut lapar/kenyang. Naiknya glukosa darah menandakan bahwa ikan sedang kenyang, dengan arti lain nafsu makan berkurang karena energi yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi. Begitu juga sebaliknya saat kadar glukosa darah turun, maka ikan akan merasa lapar sehingga diperlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan energinya.Sementara pada saat ikan stress kadar glukosa terus naik untuk mengatasi homeostasis akibat stress terhadap perubahan fisiologis. Hiperglisemia akan berakibat buruk bagi ikan. Ini berawal dari naiknya kadar kartisol dalam darah akibat stress yang akan memobilisasi glukosa dari cadangan yang disimpan oleh tubuh ke dalam darah, sehingga glukosa dalam darah mengalami kenaikan. Naiknya kadar glukosa darah tersebut dibutuhkan untuk proses memperbaiki homeostasis selama stress, namun kebutuhan energi dari glukosa tersebut akan dapat terpenuhi apabila glukosa dalam darah dapat segera masuk ke dalam sel, dan ini sangat bergantung pada kinerja insulin.
Naiknya kadar kortisol akan mengurangi kerja insulin di dalam darah. Saat stress dengan berkurangnya insulin maka kadar glukosa darah terus meningkat karena keterbatasan insulin yang memobilisasi glukosa darah ke dalam sel semakin lambat. Dengan tingginya kadar glukosa di dalam darah tersebut maka sinyal dari pusat syaraf menandakan bahwa ikan merasa kenyang, dan ikan tidak mau makan.
MENGENAL LOGAM BERAT DI PERAIRAN
Istilah logam biasanya diberikan kepada semua unsur-unsur kimia dengan ketentuan atau kaidah-kaidah tertentu. Unsur ini dalam kondisi suhu kamar, tidak selalu berbentuk padat melainkan ada yang berbentuk cair. Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Diantara logam-logam tersebut ada yang bersifat essensial dan ada yang bersifat toksik. Sebagai contoh, bila unsur logam besi masuk kedalam tubuh, meski dalam jumlah agak berlebihan, biasanya tidak menimbulkan pengaruh buruk terhadap tubuh. Sedangkan logam seperti Hg dan Pb masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai macam jenis penyakit seperti kerusakan syaraf, kelumpuhan, sistem refroduksi terganggu dan masih banyak efek lain yang di timbulkannya.Logam berat biasanya bersifat toksik (racun) dan erat hubungannya dengan pencemaran lingkungan. Perkembangan yang pesat dari toksikologi dan semakin luasnya bidang pembahasan telah menyebabkan ilmu ini kemudian terpecah-pecah lagi menjadi tiga sub bidang ilmu, yaitu :
1. Forensiks toksikologi, yaitu suatu pembahasan yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan aspek pengobatan dari keracunan yang terjadi pada manusia
2. Toksikologi ekonomi, yaitu suatu pembahasan toksikologi yang menjurus pada efek-efek berbahaya dari substansi-substansi khusus yang berhubungan dengan kebutuhan manusia, seperti bahan pengawet makanan dan pestisida
3. Toksikologi lingkungan, yaitu pembahasan khusus toksikologi terhadap buangan berbahaya yang masuk ke dalam suatu tatanan lingkungan hidup yang di duga dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap kesehatan manusia.